Label
- APLIKASI PENDIDIKAN (2)
- IKAMAH JANAPRIA (6)
- PENDIDIKAN (11)
- PERANGKAT PEMBELAJARAN (2)
- RELIGI (1)
INFORMASI SISWA
Selasa, 31 Desember 2013
RENUNGAN TAHUN BARU 2013 MENURUT ISLAM
RENUNGAN TAHUN BARU 2013 MENURUT ISLAM: Makna Tahun Baru, Sejarah Tahun Baru, Hukum Perayaan Awal Tahun Baru, Anda ikut merayakan tahun baru, mengikuti siapa?
Sejarah “Tahun Baru” Masehi
Sejak
Abad ke-7 SM bangsa Romawi kuno telah memiliki kalender tradisional.
Namun kalender ini sangat kacau dan mengalami beberapa kali perubahan.
Sistem kalendar ini dibuat berdasarkan pengamatan terhadap munculnya
bulan dan matahari, dan menempatkan bulan Martius (Maret) sebagai awal
tahunnya.
Pada tahun 45 SM Kaisar Julius Caesar mengganti kalender
tradisional ini dengan Kalender Julian. Urutan bulan menjadi: 1)
Januarius, 2) Februarius, 3) Martius, 4) Aprilis, 5) Maius, 6) Iunius,
7) Quintilis, 8) Sextilis, 9) September, 10) October, 11) November, 12)
December. Di tahun 44 SM, Julius Caesar mengubah nama bulan “Quintilis”
dengan namanya, yaitu “Julius” (Juli).Sementara
pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar Augustus, mengganti nama bulan
“Sextilis” dengan nama bulan “Agustus”. Sehingga setelah Junius, masuk
Julius, kemudian Agustus. Kalender Julian ini kemudian digunakan secara
resmi di seluruh Eropa hingga tahun 1582 M ketika muncul Kalender
Gregorian.
Januarius (Januari) dipilih sebagai bulan pertama, karena dua alasan. Pertama, diambil dari nama dewa
Romawi “Janus” yaitu dewa bermuka dua ini, satu muka menghadap ke depan
dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus adalah dewa
penjaga gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang menuju tahun
yang baru.
Kedua, karena 1 Januari jatuh pada puncak musim dingin. Di saat itu
biasanya pemilihan konsul diadakan, karena semua aktivitas umumnya
libur. Di bulan Februari konsul yang terpilih dapat diberkati dalam
upacara menyambut musim semi yang artinya menyambut hal yang baru. Sejak
saat itu Tahun Baru orang Romawi tidak lagi dirayakan pada 1 Maret,
tapi pada 1 Januari. Tahun Baru 1 Januari pertama kali dirayakan pada
tanggal 1 Januari 45 SM.
==================================
Sebuah Renungan, “Perayaan Tahun Baru”
Anda ikut merayakan tahun baru, mengikuti siapa?
Perayaan
tahun baru ternyata bukan sesuatu yang baru, bahkan ternyata itu adalah
budaya yang sangat kuno, beberapa umat melakukan. Perayaan itu,
diantaranya adalah hari raya Nairuz, dalam kitab al Qomus. Nairuz adalah
hari pertama dalam setahun, dan itu adalah awal tahun matahari.
Orang-orang Madinah dahulu pernah merayakannya sebelum kedatangan Rasulullah. Bila diteliti ternyata ternyata itu adalah Hari Raya
terbesarnya orang Persia bangsa Majusi para penyembah api, dikatakan
dalam sebagian referensi bahwa pencetus pertamanya adalah salah satu
raja-raja mereka yaitu yang bernama Jamsyad.
Ketika Nabi datang ke Madinah
beliau mendapati mereka bersenang–senang merayakannya dengan berbagai
permainan, Nabi berkata: ‘Apa dua hari ini’, mereka menjawab, ‘Kami
biasa bermain-main padanya di masa jahiliyah’, maka Rasulullah bersabda:
إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْر
“Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian dua hari itu dengan yang lebih baik dari keduanya yaitu hari raya Idul Adha dan Idul Fitri. [Shahih, HR Abu Dawud disahihkan oleh asy syaikh al Albani]
Para pensyarah hadits mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua hari yang sebelumnya mereka rayakan adalah hari Nairuz dan hari Muhrojan [Mir’atul mafatih]
Di samping majusi, ternya orang-orang Yahudi juga punya kebiasaan merayakan awal tahun, sebagian sumber menyebutkan bahwa perayaan awal tahun termasuk Hari Raya Yahudi,
mereka menyebutnya dengan Ra’su Haisya yang berarti hari raya di
penghujung bulan, kedudukan hari raya ini dalam pandangan mereka semacam
kedudukan hari raya Idul Adha bagi muslimin.
Lalu Nashrani mengikuti jejak Yahudi sehingga mereka juga merayakan
tahun baru. Dan mereka juga memiliki kayakinan-keyakinan tertentu
terkait dengan awal tahun ini. [Bida’ Hauliiyyah]
Tidak menutup kemungkinan masih ada umat-umat lain yang juga
merayakan awal tahun atau tahun baru, sebagaimana disebutkan beberapa
sumber. Yang jelas, siapa mereka?, tentu, bukan muslimin, bahkan Majusi
penyembah api nasrani penyemabah Yesus dan Yahudi penyembah Uzair.
Jadi siapa yang anda ikuti dalam perayaan tahun baru ini?
Lebih dari itu, ternyata perayaan tahun baru ini telah dihapus oleh
Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam, bukankah anda ingat hadits di
atas?, Nabi menghapus perayaan Nairuz dan Muhrojan dan mengganti dengan
idul Fitri dan Adha.
Lalu, kenapa
muslimin menghidup-hidupkan sesuatu yang telah dimatikan Rasulullah
Shallahu alaihi wa sallam. Kata Ibnu Taimiyyah, Allah Subhanahuwata’ala
mengganti (Abdala) konsekwensi dari kata Abdala (menggati) adalah
benar-benarnya terhapus hari raya yang dulu dan digantikan dengan
penggatinya, karena tidak bisa berkumpul antara yang menggati dan yang digantikan.
Tapi, kenyataannya justru tetap saja umat ini merayakan tahun baru,
melanggar sabda Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam, sungguh benar
berita kenabian Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam
“Benar-benar kalian akan mengikuti jalan-jalan orang yang sebelum
kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga bila
mereka masuk ke lubang binatang dhob (semacam biawak), maka kalian juga
akan memasukinya. Kami berkata: Wahai Rasulullah Yahudi dan nashrani? Beliau berkata: Siapa lagi?.” [shahih, HR al Bukhori Muslim dan yang lain]
Kaum muslimin…
Belum lagi, apa yang mereka lakukan dalam perayaan tahu baru?
Bukankan berbagai kemungkaran yang sangat bertolak belakan dengan
ajaran agama. Kalau anda dari jenis orang yang pobhi dengan ajaran
agama, saya katakan, bukankah dalam acara itu banyak terjadi hal-hal
yang bertentangan dengan kesusilaan, abad, sopan santun, kehormatan jiwa
dan berbagai kemuliaan-kemualiaan yang lain.
Ket. gambar ini Hanya sekedar Sampel/Contoh Kebiasaan Pemuda Muslim dalam memperingati Perayaan Tahun Baru Masehi yang semestinya dihindari |
Bersihkan dari bercak-bercak perayaan tahun baru, joget, pentas musik
yang identik dengan kerendahan moral, minuman-minuman keras dan
obat-obat terlarang, pembauran antara lawan jenis yang merusak moral,
sampai pada pesta hura-hura dengan pakaian minim, pamer aurat, pacaran
dan perzinaan, apakah kita menginkari terjadinya hal itu? Bahkan ada yang sampai meninggalakan kewajiban shalat subuhnya, Nauzubillah.....bukan kah Easullulllah telah menyebutkan bahwa itu adalah dosa besar,,,
Berbagai sumber berita menyebutkan bahwa penjualan alat kontrasepsi
baik kondom atau yang lain meningkat tajam dari tahun ke tahun menjelang
perayaan malam tahun baru. Miris, kenyataan yang memperihatinkan,
inikah moral bangsa kita, dimana susila dan dimana ajaran agama? Bila
anda seorang muslim atau muslimah tidakkan takut dengan ancaman Allah
Subhanahuwata’ala , Nabi shallahu alaihi asallam bersabda
إذا ظهر الزنا و الربافي قرية فقد أحلوا بأنفسهم عذاب الله
”Tidaklah nampak pada sebuah daerah zina dan riba melainkan mereka telah menghalalkan adzab Allah untuk diri mereka”
[Hasan, HR Abu Ya’la, al Hakim dan dihasankan oleh Asy Syaikh al Albani]
Juga, …
لم تظهر الفاحشة في قوم قط حتى يعلنوا بها إلا فشا فيهم الأوجاع التيلم تكن في أسلافهم
“Tidaklah tampak pada suatu kaumpun perbuatan keji (zina, homoseks)
sehingga mereka menampakkannya melainkan akan menyebar ditengah-tengah
mereka penyakit-penyakit yang tidak pernah ada pada umat sebelumnya”
[Sahih, HR al Baihaqi, disahihkan oleh asy syaikh al albani]
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk
hati mereka mengingat Allah Subhanahuwata’ala dan kepada kebenaran yang
telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang
yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya (Yahudi dan
Nashrani), kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati
mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang
yang fasik.[QS :al Hadid:16]
Ingat, liang lahat menunggu kita semua…Wassalamu alaikum…
Sumber : http://www.salafy.or.id/sebuah-renungan-perayaan-tahun-baru/
Label:
RELIGI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
- DOWNLOAD GRATIS MODUL FISIKA SMK KELAS X, XI DAN XII
- BUKU PELAJARAN FISIKA SMA UNTUK KELAS XI
- APLIKASI PENGOLAHAN NILAI GURU KURIKULUM 2013
- APLIKASI RAPORT KURIKULUM 2013
- DOWNLOAD PRANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA GRATIS
- RENUNGAN TAHUN BARU 2013 MENURUT ISLAM
- PELATIHAN ORGANISASI DAN OUTBOUND OSIS TINGKAT SMA, MA DAN SMK SE-KECAMATAN JANAPRIA
- IKAMAH SUKSES JALANKAN PROGRAM UJI VISI MISI CALON KEPALA DESA DI KECAMATAN JANAPRIA
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI CPNS KLU TAHUN 2013
- IKAMAH JANAPRIA GELAR DISKUSI DAN BUKA BERSAMA
0 komentar:
Posting Komentar