Kamis, 06 Desember 2012

AKSI BERSAMA MASYARAKAT ANTI POLITIK UANG DAN SUAP (MANPUS)


MASYARAKAT ANTI POLITIK UANG DAN SUAP
( M A N P U S ) 
IKAMAH_JANAPRIA, KM AT-TABAYYUN, IPB, FPP, FKPP, PELOR, BAJANG PD, BB BOLOR, NETRAL LANGKO, BANJAR MESAK, PARMASI, PP TONJONG, RM BATU BELEK



Hidup Pemuda Mahasiswa..!
Hidup Kaum Tani..!
Idup Kaum Buruh..!
Hidup Kaum Miskin..!
Hidup Rakyat..! Hidup Rakyat..! Hidup Rakyat..!

Salam Demokrasi…!!!
Tepat besok pagi tanggal 03 Desember 2012, kecamata Janapria akan melaksanakan pemilihan kepala desa. Segala daya upaya telah dilakukan para kandidat, tim sukses dan pendukung untuk memenangkan pemilu, tidak terkecuali politik uang. Sungguh ironis kemudian, ketika kita memperhatikan kondisi polotik yang berkembang di masyarakat seperti ini, sangat sarat dengan permainan politik uang (Money politik), baik pada saat pemilu untuk memilih Gubernur, memilih anggota legislatif (DPR), memilih presiden, Bupati, bahkan sampai pada tingkat pemilihan kepala desa (pilkades) yang akan dilaksanakan besok pagi. Padahal praktek politik uang dan suap telah jelas dilarang peraturan pemerintah dan perundang-undangan, bahkan agama mengharamkan hal tersebut.

Selain itu ada beberapa alasan lain kita harus menghentikan praktek politik uang: Pertama Praktek politik uang telah nyata menginjak kedaulatan rakyat, bahkan merendahkan harga diri rakyat yang dihargakan hanya dengan uang Rp 20.000 sampai Rp 50.000. Kedua ketika seorang calon Kepala Desa sudah mengeluarkan uang pasti akan berfikir mengembalikan modalnya atau mencari keuntungan dari jabatannya? sasarnnya tentu ialah KORUPSI Anggaran Dana Desa (ADD), dan proyek-proyek desa selama 6 tahun untuk mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan. Ketiga selamanya kita akan sulit untuk mendapatkan pemimpin yang kapabilitas, cakap, pandai dan berwawasan sebagai pemimpin baik. Padahal itulah syarat utama yang lebih penting menjadi seorang pemimpin desa, bukan uang. pemimpin-pemimpin besar di muka bumi mereka menjadi besar karena orang-orang yang terpilih bukan karena uangnya, atau ketampanannya, akan tetapi karena kemampuannya, kecakapannya, dan akhlaknya, maka sesungguhnya selamat suatu kaum berada pada orang-orang yang ahli pada bidangnya masing-masing. Maka tidak aneh kiranya selalu kita dapati pemimpin cacat wibawa, tidak peduli, pembohong bahkan korup, atau tidak mampu bekerja. Keempat Politik uang telah menjadikan ternodanya demokrasi, demokrasi yang pada hakikatnya adalah melahirkan pemimin dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat kini dimaknai sebagai Pemimpin yang lahir dari UANG, oleh RAKYAT untuk KORUPSI.

Berdasarkan kepada alasan tersebut di atas, maka kami dari Aliansi Masyarakat Anti Politik Uang Dan Suap menyatakan sikap sebagai berikut:
  1. Pemilihan seluruh Kepala Desa di Kecamatan Janapria harus menjadi ruang pemenuhan kedaulatan rakyat.
  2. Politik uang merupakan ancaman besar bagi Demokrasi dan Kedaulatan Rakyat. 
  3. Politik uang telah menciderai integritas Pemilihan Kepala Desa dan daulat rakyat, sehingga warga harus jeli dan cerdas memilih Kepala Desa bukan karena uang tapi program dan visi-misi yang jelas. 
  4. Pemilihan Kepala Desa berpotensi dan rawan praktik politik uang, sehingga harus diawasi warga. Stop politik uang, ambil uangnya, Jangan Pilih Orangnya. 
  5. Kami Aliansi Masyarakat Anti Politik Uang dan Suap (MANPUS) Kecamata Janapria mengajak setiap elemen rakyat untuk bersama-sama mengawasi dan memantau Pemilihan seluruh Kepala Desa di Kecamatan Janapria agar bersih dari politik uang. 
Janapria, 02 Desember 2012
ALIANSI MASYARAKAT ANTI POLITIK UANG DAN SUAP
Koordinator Aksi,



Sudirman Haryanto, S.Pd.

0 komentar: