Minggu, 18 Januari 2015
DARI “BALADO SETAN” ALA SSC JANAPRIA UNTUK NEGERI

Kader-Kader GsnI-SSC Janapria
 Janapria – Pendidikan wirausaha harus dibangun sedini mungkin, termasuk pada anak-anak SMA. Berangkat dari singkong dan ide kreartif dari siswa-siswa SMA Negeri 1 Janapria yang tergabung dalam Gerakan siswa nasional Indonesia (GsnI) Lombok Tengah khususnya Bidang Usaha yaitu SSC Janapria, mencoba memngoptimalkan makanan khas local yaitu singkong menjadi  makanan ala modern, yang mereka namai Balado Setan. Ide kreatif ini muncul dari beberapa  siswa kader SSC Janapria yang mencoba berfikir bagaimana membesarkan organisasi yang tidak memiliki anggaran dalam  berkegiatan. Mereka menyadari bahwa dalam berkegiatan mereka sangat membutuhkan anggaran yang kadang-kadang tidak mampu di atasi lewat iuran suwadaya.

Snack Buatan SSC
Menurut paparan yang disampaikan alah satu senior SSC, Hendri Aswadi “Kegiatan ini adalah salah satu upaya kami membantu pemerintah dalam pengembangan dan pelatihan  berwirausaha khususnya bagi kami yang masih SMA, sehingga tumbuh rasa kemandirian, kretifitas dan inovasi yang nantinya dapat memunculkan wirausahawan-wirausahawan muda di negeri ini”

Lain halnya dengan paparan yang disampaikan Ega, salah satu kader SSC, sekaligus inisiator kegiatan ini, menurutnya “sebagai anak ideologis bung karno, segala upaya harus bias dilakukan untuk bias menghidupkan organisasi, salah satunya ialah tak malu dan gengsi berjualan snack”. Ega sangat berharap hasil penjualan dari snack ala SSC ini mampu membantu organisasinya, khususnya dalam hal pendanaan kegiatan-kegiatan SSC yang kadang serba kekuarangan. Apalagi dalam tahun ini SSC memiliki banyak sekali rencana kegiatan yang di susun saat rapat kerja beberapa waktu yang lalu, di ataranya penghijauan, pelatihan-pelatihan, seminar, baksos, dan kegiatan pembinaan lainnya. Dia juga menambahkan bahwa SSC Janapria juga memiliki alat sablon dan rencananya selain berjualan snack, nantinya mereka juga akan membuka jasa sablon.

Saat dikonfirmasi wartawan terkait kegiatan ini, beberapa kader SSC, Dani, Ria, Sukiman, Ega, dan Hendri memeparkan harapannya kepada semua pihak, baik itu sekolah tempat mereka bernaung, instansi pemerintah, maupun orang tua dan masyarakat, agar dapat memberikan dukungan dan respon positif terhadap kegiatan mereka semacam ini. Mereka juga sangat berharap dari hasil penjualan balado ini sedikit tidak mampu membantu mereka dalam mendanai kegiatan-kegiatan SSC, yang secara tidak langsung lewat kegiatan-kegiatan ini lah mereka akan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tenaga untuk negeri tercinta ini.

Sejalan dengan itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah khususnya dinas sosial, sangat merespon positif kegiatan-kegitan semacam ini, apalagi dilakukan oleh para siswa/pemuda.

"BALADO SETAN" Buatan SSC
Kepada wartawan, Zainal Arifin, salah seorang Kepala Seksi di Dinas Sosial Kabupaten Lombok Tengah memaparkan bahwa pendidikan wirausaha semacam ini mutlak dibutuhkan para pemuda dan perlu diajarkan sedini mungkin, dan kami siap membantu sesuai dengan tupoksi kami di sini, yaitu mengurus persoalan sosial, paparnya. Selain itu pihaknya juga saat ini sedang menggulingkan program Kelompok usaha bersama, dan menurut Zainal usaha-usaha semacam ini lah yang juga patut mendapat bantuan.


Respon positif ini ternyata juga datang dari masyarakat, wali murid dan para guru senior SMA Negeri 1 Janapria. Menurut seorang  wali murid yang juga salah satu pengurus komite SMA N 1 Janapria yang semapat di wawancarai kemarin memperlihatkan rasa kebanggaannya yang luar biasa kepada pemuda dan siswa-siswa yang mampu berfikir positif seperti ini, dengan kegiatan positif pula, ditengah-tengah arus globalisasi yang telah menyeret sebagian dari teman-teman mereka ke hal-hal negative. Di tempat yang sama seorang guru senior SMA N 1 Janapria memberikan apresiasi yang tak terhingga terhadap kebaeradaan SSC Janapria dengan kegiatan-kegiatan sosialnya yang langsung dapat menyentuh ke masyarakat. 
Selasa, 16 September 2014

PENDIDIKAN INDONESIA

PENDIDIKAN INDONESIA
“NATION AND CHARACTER BUILDING”

“Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk 275 juta penduduk Indonesia”
1.       158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011
2.       42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011
3.       30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI
4.       Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM
         
                    *)Sumber : Litbang Kompas


         Sekolah mestilah mencerdaskan dan mencerahkan anak didik. Dulu-dulu kita sangat menyakini hal itu.Tetapi beberapa kejadian akhir-akhir ini seperti merontokkan keyakinan itu. Sebut saja kejadian pemukulan dan tawuran antar pelajar dan kasus pemecatan 19 mahasiswa karena gambar palu-arit di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), ditambah lagi dengan fakta dan data hasil output pendidikan kita yang telah sukses dalam mencetak koruptor-koruptor handal di negeri ini, mencetak manusia-manusia pasar yang orentasinya hanya kepentingan pribadi dan uang, manusia yang tidak lagi memiliki moral dan menindas sesama.
Semua ini menegaskan satu hal kepada kita bahwa baik orang-orang yang berkecimpung dalam dunia terdidik maupun orang-orang yang dihasilkan dunia pendidikan kita telah jauhh dari apa yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa ini, kebanyakan dari kita tak lagi bisa berfikir secara logis dan ilmiah, namun lebih mendahulukan amarah, nafsu menguasai, mengeksploitasi sesama, dan keserakahan dalam berintraksi dan mengatasi persoalan-persoalan social.
Pantaslah kemudian Pramoedya Ananta Toer dalam salah satu bukunya menyindir dan sekolah dan perguruan tinggi sebagai pendidikan formal dan mesin pencetak sarjana-sarana yang di dalamnya banyak berisi produk kapitalis yang siap menjajah dan melahap kembali bangsa ini, seperti yang diungkapkan dalam pernyataannya: “Jangan Tuan terlalu percaya pada pendidikan sekolah. Seorang guru yang baik masih bisa melahirkan bandit-bandit yang sejahat-jahatnya, yang sama sekali tidak mengenal prinsip. Apalagi kalau guru itu sudah bandit pula pada dasarnya”. (Pramoedya Ananta Toer).
Demikianlah, pentingnya pendidikan karakter ini diterapkan di lingkungan sekolah, maupun lingkungan keluarga dan masyarakat, dan menjadi tanggungjawab kita bersama terutama pelaku pendidikan untuk bisa mewujudkan itu.
Karena sudah jelas dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan kita bernegara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lalu, dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional disebutkan pula, bahwa “pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa….”
Di jaman Bung Karno, pendidikan malah menjadi alat penting dalam proyek “nation and character building”. Soekarno pun kemudian merumuskan Fungsi Pndidikan Nasional sebagai Alat Revolusi untuk Mencapai Lima Hal: Manusia Indonesia Baru yang berjiwa Pancasila-Manipol/Usdek dan sanggup berjoang untuk mencapai cita-cita tersebut, manpower yang cukup untuk melaksanakan pembangunan, kepribadian Kebudayaan Nasional yang luhur, ilmu dan teknologi yang tinggi, dan pergerakan massa aksinya seluruh kekuatan rakyat dalam pembangunan dan Revolusi.
Sudah sejak jaman pergerakan, pendidikan dan sekolah menjadi alat perjuangan. Disnalah kaum pergerakan (terpelajar) menyemai semangat nasionalisme dan anti-kolonialisme, membangkitkan kepercayaan diri rakyat terperintah, dan melahirkan kader-kader handal untuk perjuangan.
Pendek kata, para penganjur pendidikan di jaman pergerakan menginginkan agar pendidikan menjadi sarana—meminjam istilah Multatuli—“memanusiakan manusia”. Semangat ini melengket terus pada pemikiran para pemimpin bangsa di republik pertama.
Tetapi, jika kita melihat sistem pendidikan nasional sekarang, semangat itu sudah tidak ada sama sekali. Pemerintah telah menyerahkan pendidikan kepada pasar dan pemerintah hanya berperan minimal. Akibatnya, pemerintah bukan saja kehilangan kontrol tentang bagaimana pendidikan bisa diakses seluruh rakyat dengan gratis, tetapi bahkan pemerintah tidak bisa lagi memastikan pendidikan itu punya muatan nilai-nilai.
Pendidikan nasional kita dibanjiri oleh teori-teori impor dari barat. Karena diserahkan kepada mekanisme pasar, maka logika penyelenggaraan pendidikan kita juga bertumpu kepada profit. Sedangkan kurikulum pendidikan dirancang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Sebagai contoh sampai saat ini kita masih di cakoki dengan teori-teori ekonomi kapitalis, dengan hokum ekonomi yang mengisyuaratkan kita dengan prinsif “modal yang sekecil-kecilnya untuk mendapat laba yang sebesar-besarnya” sehingga dengan segala cara kita akan menjalankan teori tersebut dalam praktek ekonomi kita sehari-hari, walaupun dilain pihak harus memakan dan menindas manusia yang lainnya. Padahal dalam Islam Rasulullah telah mengajarkan bagaimana kita berniaga yang baik.
Kita sudah tidak lagi berfikir bagaimana mencejahterakan sesama, tetapi lebih dari itu kita sudah lebih bersifat individualistic semata, dan itu adalah hasil pendidikan kita selama ini.
Lebih miris lagi, atas nama dunia yang ter-globalisasi, bahasa Indonesia secara perlahan-lahan mulai terusir dari sekolah-sekolah kita. Menguasai banyak bahasa asing memang bagus, tetapi jika tak mengusai bahasa bangsa sendiri—bahasa tempat kaki kita berpijak—maka itu sama saja membiarkan bangsa kita mati.
Kondisi bahasa daerah kian lebih parah lagi. Ia dianggap tak lagi penting untuk diajarkan di sekolah-sekolah.
Pendidikan di jaman neoliberal bisa saja menghasilkan banyak sarjana, doktor, dan professor, tetapi diantara mereka sangat sedikit yang punya dedikasi terhadap kemanusiaan dan bangsanya.
Oleh karena itu, pembangunan mental sebagai salah satu aspek dalam pendidikan tidak bisa ditinggalkan. Orang bisa saja mengusai teknologi canggih, tetapi jika ilmunya tidak diabdikan kepada rakyat dan bangsa, maka itu sama saja dengan kesia-siaan.
Dengan demikian, mari kita sebagai generasi muda ilmiah, yang setiap hari bergelut dengan buku, berbenah, bongkar kebiasaan lama, bila perlu hancurkan, bangun kebiasaan baru dalam dunia pendidikan kita, wujudkan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis. Menuju Indonesia yang lebih baik.

REVOLUSI PENDIDIKAN juga minta thinking and re-thinking
…..bukan saja berfikir, membentuk
…..dan jikalau perlu re-shape
…..membentuk, kalau ternyata bentuk itu salah, buanglah, buanglah, ganti dengan bentuk baru, re-shape.
Kalau ini salah, buang ganti dengan bentuk baru.





Disampaikan dalam:

Diskusi Ilmiah Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GsnI) 

Cab. Lombok Tengah
Jumat, 12 September 2014

DISKUSI ILMIAH KELAS MIA SMANSATRIA

“DEGRADASI PEMUDA MASA KINI, HILANGKAN KEPELOPORAN PEMUDA TEMPO DOELOE”
 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” ( Bung Karno, Di Bawah bendera Revolusi Jilid II )

          Janapria - Di sela-sela kegiatan remedial Fisika yang diselenggarakan siswa-siswi SMA Negeri 1 Janapria, Jum’at kemarin (28/09/2014). Mereka menyempatkan diri berbincang dan diskusi tentang  kepemudaan. Diskusi yang dihadiri oleh sekitar 25 orang siswa ini telah memberi angin segar dan membawa sedikit tekat dan komitmen bersama sebagai pemuda untuk siap melakukan dan ikut serta dalam setiap perubahan yang mungkin saja akan terjadi di negeri ini. Bagi mereka diskusi ini adalah hal yang pertama dan sangat mengesankan, karena selain dapat menambah wawasan siswa tentang kepemudaan dan kepeloporannya di masa dulu, diskusi ini juga sangat asyik karena di akhiri dengan GAME seru yang juga sangat bermakna dalam proses membangun karakter, ketelitian, kecermatan dan kejelian mereka dalam merespon sesuatu hal atau persoalan.
          Bagi mereka pemuda saat ini sangat jauh berbeda dari pemuda tempo dulu. Kutipan potongan dari pidato Presiden Soekarno di atas telah memperlihatkan kepada kita bahwa para pemuda saat itu yang memang sakti. Sekarang, cobalah kita ambil 10 pemuda di sekitar kita, dan suruh mereka mengguncangkan dunia, lantas mereka akan berpikir, “Dengan apa kami akan mengguncang dunia?”
Diskusi Ilmiah Kelas MIA SMANSATRIA Tentang “Kepemudaan”


         Seperti yang disampaikan para siswa dalam diskusi tersebut, saat mencoba mengeksplor dan merefleksikan kembali kondisi pemuda tempo dulu, bahwa, kita pastinya ingat tepat 28 Oktober 1928 adalah hari ketika para pemuda dari berbagai suku, ras, agama dan golongan bersatu untuk bersumpah. Pertama. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kedua. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ketiga. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
          Kemudian setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia selalu mengenang sejarah tersebut dengan sebutan hari Sumpah Pemuda.
          Dengan mengedepankan satu tujuan yang sama, yaitu mengusir para penjajah dari negeri ini, para pemuda pun sadar bahwa mereka harus bersatu melawan penjajah. Sebelum     para pemuda  bersatu, perlawanan mereka sudah gencar dilakukan di berbagai wilayah, namun sayangnya perlawanan mereka terhadap penjajah selalu kandas.
        Dan cara untuk mempersatukannya adalah dengan rasa kebangsaan yang sebelumnya belum disentuh oleh para pemuda kala itu. Usai Sumpah Pemuda, perlawanan kian gencar di berbagai belahan negeri ini. Hingga pada akhirnya, Bung Karno dan Bung Hatta mendeklarasikan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945 silam, hari kemerdekaan kita. Begitulah kepeloporan pemuda tempo dulu.
          Kalau kita menengok kembali ke pra kemerdekaan, para pemuda kita sangatlah bersemangat untuk membebaskan diri dari para penjajah dengan satu tujuan, kemerdekaan. Mereka belajar dengan disertai tekanan, intimidasi dan bahkan mungkin kekerasan. Kebebasan, kesejahteraan dan keadilan adalah cita-cita yang membuat para pemuda dahulu mampu untuk meraih kemerdekaan yang hingga saat ini kita rasakan hasilnya.
         Sementara, menurut mereka, sangatlah jauh perbedaannya dengan para pemuda saat ini yang mengedepankan life style (gaya hidup), performance (penampilan) dan menjadikan para pemuda kini menganut faham alay yang membuat para pemuda kini lupa akan jati diri sebagai kaum intelektual dan agen perubahan.
         Gaya hidup hedonis menjadi banyak pilihan bagi para remaja, pemuda dan pelajar. Sebab hedon banyak menawarkan kesenangan yang pastinya menggiurkan para penerus atau harapan bangsa ini. Dengan mereka hidup hedon, maka hilang prediket katro, wong deso, kurang pergaulan (kuper) dan sebagainya. Predikat-predikat ini dianggap oleh sebagian anak muda sebagai sesuatu yang tidak mengenakkan jika sampai melekat pada dirinya.
          Mereka yang memiliki faham kaum hedonisme, tidak memikirkan nasib bangsa kita ke depan (bagaimana dan mau apa?). Apa yang ada di benak mereka hanyalah kesenangan, kesenangan, dan kesenangan sesaat saja. Padahal bangsa ini membutuhkan pemuda yang memiliki semangat juang untuk mengubah negeri ini dari segala problematikanya.
          Dan hanya para pemuda yang memiliki idealisme yang bisa melakukannya. Dengan tidak memikirkan life style atau pun performance. Pemuda tersebut (pemuda idealis) hanya diskusi, aksi dan refleksi. Itulah salah satu ciri para pemuda dahulu yang berjuang untuk meraih kemerdekaan, dan pemuda ini sudah jarang ditemui di lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakat. Meskipun ada akan tetapi jumlahnya relatif lebih sedikit dibandingkan para pemuda yang hedonis atau berfaham alay.
          Pengaruh bangsa asing yang datang ke Indonesia ternyata menjadi racun bagi kehidupan para pemuda kita. Semangat pemuda dahulu kini seakan luntur ditelan bumi dan saat ini hanyalah tinggal sejarah atau cerita yang selalu kita bangga-banggakan. Perilaku konsumtif yang saat ini menjadi virus meluluhkan rasa nasionalisme kita terhadap produk dalam negeri yang dahulu pernah dikampanyekan “cintai produk Indonesia”.
          Sungguh sangat ironis memang melihat kenyataan yang terjadi sekarang. Dahulu para pemuda rela mengorbankan jiwa, raga bahkan harta untuk sebuah kemerdekaan. Akan tetapi setelah kemerdekaan diberikan, para pemuda saat ini malah menyia-nyiakan dengan memilih gaya hidup yang hedonis tanpa memikirkan berbagai problem yang dihadapi bangsa ini.
          Semangat para pemuda doeloe harus kita bangkitkan kembali untuk meneruskan cita-cita mereka yang belum terpenuhi yaitu keadilan dan kesejahteraan untuk bangsa Indonesia. Dahulu mereka bersatu untuk mengusir penjajah demi menghapuskan penindasan. Sekarang mari kita bersatu kembali untuk keadilan dan kesejahteraan yang masih belum rakyat Indonesia nikmati. Karena setelah penindasan dapat dihapus selanjutnya adalah kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia yang harus terpenuhi, begitulah di paparkan salah seorang siswa, deangan semangat berapi-apinya, pada saat diskusi
          “ALAY”. Satu kata yang tidak lagi asing di telinga kita dan sebuah “stempel” bagi para pemuda di era reformasi. Dan kata yang akan menjadi ideologi di kalangan remaja masa kini.  
         Nampaknya sudah menjadi suatu gaya hidup atau bahkan telah menjadi suatu faham bagi para pemuda di jaman reformasi yang menganggap semuanya serba kebarat-baratan. Bahkan, para pemuda masa kini tersebut menjadikannya sebagai semboyan utama dalam kehidupan mereka. Berbagai tingkah laku yang mereka anggap biasa, namun di kalangan para orang jaman dahulu ( “jadoel”) sebagai hal yang luar biasa, “tidak lumrah”.
         Ideologi alay yang mereka yakini inilah yang mengubah mereka lebih mencintai budaya barat ketimbang budaya sendiri. Apalagi dengan adanya demam K-Pop yang diimpor dari Negeri Ginseng itu. Para pemuda Indonesia pun berlomba-lomba meniru gelombang budaya asing yang masuk ke Tanah Air. Bahkan tidak sedikit yang mengubah penampilan mereka layaknya tokoh-tokoh yang mereka banggakan; yang sebenarnya adalah orang-orang yang tak mampu menciptakan perubahan.
          Impor budaya dari negeri-negeri tetangga ini mampu membius kalangan muda untuk melunturkan rasa nasionalisme dan rasa patrioitisme mereka yang kian hari kian memperihatinkan. Tidak hanya melupakan budaya sendiri dan lebih menjunjung tinggi budaya orang, para pemuda masa kini juga banyak yang merasa gengsi untuk melestarikannya. Anehnya, ketika budaya Nusantara yang telah diabaikan itu ingin dilestarikan negara lain, pemuda yang “cuek bebek” ini seketika, tanpa rasa malu, berteriak-teriak menyuarakan aspirasi mereka yang kakanak-kanakan untuk melestarikan budaya Tanah Air.
          Sejenak kita lupakan pemuda yang berideologi alay dan kembali mengingat para pemuda yang darahnya untuk untuk mewarnai merahnya sang saka Merah Putih yang rela berkorban demi negara, menerjang semua peluru dan menghadang semua Tank-tank yang mampu meremukkan tulang kita. Itulah yang menginspirasi Bung Karno. Beliau berkata, jika diberikan sepuluh pemuda, maka Beliau akan mengguncangkan Dunia. Tetapi bila Bung Karno hidup di zaman sekarang, apakah dunia akan terguncang dengan adanya sepuluh pemuda alay? Tentu Anda semua akan mampu menjawab pertanyaan itu.- (RRD).
Senin, 06 Januari 2014

DOWNLOAD GRATIS MODUL FISIKA SMK KELAS X, XI DAN XII


DOWNLOAD GRATIS MODUL FISIKA
SMK KELAS X, XI DAN XII

Buku atau modul pembelajaran mutlak dibutuhkan seorang guru maupun siswa dalam menunjang kelancaran proses Belajar dan Mengajar di dalam kelas. buku atau modul untuk SMK, memang berbeda, dan ini yang menyebabkan didunia maya atau internet, buku-buku dan modul untuk SMA lebih mudah didapatakan daripada Buku atau modul pelajaran untuk SMK. Namun bukan berarti tidak ada. Beberapa hari yang lalu, saya telah membagikan Buku Elektronik Fisika yang berupa BSE untuk SMA/MA yang dapat di download secara gratis di blog ini, bagi temen-temen yang belum memilikinya dan berminat, silahkan dapat di Download Di Sini. Dan hari ini saya akan membagikan Modul Fisika SMK Kelas X, XI, dan XII yang dapat di download secara gratis, SEMOGA BERMANFAAT.
  1. MODUL FISIKA SMK KELAS X    Silahkan Download Di Sini
  2. MODUL FISIKA SMK KELAS XI   Silahkan Download Di Sini
  3. MODUL FISIKA SMK KELAS XII  Silahkan Download Di Sini

DOWNLOAD PRANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA GRATIS


DOWNLOAD
PRANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA GRATIS

Libur semester bagi siswa maupun guru sekolah sudah selesai, kita kembali disibukkan dengan perancangan prangkat pembelajaran, khususnya bagi guru-guru. Perancangan perangkat dan program Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama satu semester ke depan mutlak dibutuhkan seorang guru, sebagai acuan keberhasilan mengajarnya. Keberhsilan dalam mengajar bagi guru dan belajar bagi siswa tidak akan dapat terukur tanpa adanya perangkat pembelajaaran, yang di dalamnya juga tercantum metode dan jenis evaluasi yang akan dilakkukan selama 6 bulan (satu semester) ke depan. Dengan adanya perangkat pembelajaran seperti RPP misalnya, itu akan mempermudaah serta akan menjadi arahan, pedoman bagi seorang guru dalam mengajar, sehingga tidak akan mengalami kebingungan dan kehabisan akal saat di depen kelas. Program kerja seorang guru selama satu semester maupun satu tahun sangatlah penting dimiliki seorang guru, guna menunjang keberhasilannya di dalam kelas.

Berangkat dari hal tersebut di atas, penting kiranya bagi kita sebagai seorang pengajaar maupun pelaku pendidikan, untuk salang tukar fikiran, tukar pendapat dan tukar pengalaman mengajar di kelas yang kita kelola masing-masing, termasuk di dalamnya tukar kesuksesan dan peningkatan hasil belajaar dengan penggunaan metode dan teknik pembelajaran tertentu, yang semua itu tentunya sudah kita rancang di dalam prangkat pembelajaran yang kita susun masing-masing.

Sebagai seorang pengajat Fisika birikut ini saya shere kan perngkat pembelajaran yang saya susun disemester ini, yang telah saya gunakan disemester sebelumnya dan Alhamdilillah mempu meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas yang saya kelola dengan keterbatasan yang dimiliki. Bagi teman-teman guru Fisika yang berminat dapat mendownload prangkat ini secara gratis dan tinggal di edit, sesuai dengan keperluan masing-masing. SEMOGA BERMANFAAT.

  1. SILABUS FISIKA SMA KELAS XI SMTR 2 Download Di Sini
  2. ALOKASI WAKTU, PROTA, dan PROMES, FISIKA SMA KELAS XI SMTR 2 Download Di Sini
  3. RPP FISIKA SMA KELAS XI SMTR 2 Download Di Sini
Rabu, 01 Januari 2014

BUKU PELAJARAN FISIKA SMA UNTUK KELAS XI

Untuk Mempermudah Proses Pembelajaraan Fisika, supaya tercipta Kegiatan Belajar dan Menagajar yang efektif, efisien dan tentunya mempermudah siswa dalam belajar, berikut ini saya sajikan beberapa kumpulan BUKU PELAJARAN FISIKA SMA UNTUK KELAS XI buku-buku ini dapat dijadikan referensi belajar, baik oleh guru maupun siswa.
Buku Pelajaran Fisika Untuk Kelas XI ini adalah beberapa jenis buku Fisika BSE dengan format PDF, yang dapat didownload secara gratis. Mudah-mudahan dapat membantu dan memberikan kontribusi positif bagi kita semua khususnya dalam meningkatkan kualitas Kegiatan Belajar dan Mengajar kita.
  1. BUKU FISIKA KELAS XI Oleh Dwi_Satya_Palupi silahkan   Download Di Sini
  2. BUKU FISIKA KELAS XI Oleh Setya_Nurachmandani silahkan   Download Di Sini
  3. BUKU FISIKA KELAS XI Oleh Sri_Handayani silahkan   Download Di Sini
Selasa, 31 Desember 2013

RENUNGAN TAHUN BARU 2013 MENURUT ISLAM

RENUNGAN TAHUN BARU 2013 MENURUT ISLAM: Makna Tahun Baru, Sejarah Tahun Baru, Hukum Perayaan Awal Tahun Baru, Anda ikut merayakan tahun baru, mengikuti siapa?

Sejarah “Tahun Baru” Masehi

Sejak Abad ke-7 SM bangsa Romawi kuno telah memiliki kalender tradisional. Namun kalender ini sangat kacau dan mengalami beberapa kali perubahan. Sistem kalendar ini dibuat berdasarkan pengamatan terhadap munculnya bulan dan matahari, dan menempatkan bulan Martius (Maret) sebagai awal tahunnya.
Pada tahun 45 SM Kaisar Julius Caesar mengganti kalender tradisional ini dengan Kalender Julian. Urutan bulan menjadi: 1) Januarius, 2) Februarius, 3) Martius, 4) Aprilis, 5) Maius, 6) Iunius, 7) Quintilis, 8) Sextilis, 9) September, 10) October, 11) November, 12) December. Di tahun 44 SM, Julius Caesar mengubah nama bulan “Quintilis” dengan namanya, yaitu “Julius” (Juli).Sementara pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar Augustus, mengganti nama bulan “Sextilis” dengan nama bulan “Agustus”. Sehingga setelah Junius, masuk Julius, kemudian Agustus. Kalender Julian ini kemudian digunakan secara resmi di seluruh Eropa hingga tahun 1582 M ketika muncul Kalender Gregorian.
Januarius (Januari) dipilih sebagai bulan pertama, karena dua alasan. Pertama, diambil dari nama dewa Romawi “Janus” yaitu dewa bermuka dua ini, satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus adalah dewa penjaga gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang baru.
Kedua, karena 1 Januari jatuh pada puncak musim dingin. Di saat itu biasanya pemilihan konsul diadakan, karena semua aktivitas umumnya libur. Di bulan Februari konsul yang terpilih dapat diberkati dalam upacara menyambut musim semi yang artinya menyambut hal yang baru. Sejak saat itu Tahun Baru orang Romawi tidak lagi dirayakan pada 1 Maret, tapi pada 1 Januari. Tahun Baru 1 Januari pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.

==================================

Sebuah Renungan, “Perayaan Tahun Baru”

Ditulis Oleh Al Ustadz Qomar ZA, Lc.

Anda ikut merayakan tahun baru, mengikuti siapa?

Perayaan tahun baru ternyata bukan sesuatu yang baru, bahkan ternyata itu adalah budaya yang sangat kuno, beberapa umat melakukan. Perayaan itu, diantaranya adalah hari raya Nairuz, dalam kitab al Qomus. Nairuz adalah hari pertama dalam setahun, dan itu adalah awal tahun matahari.
Orang-orang Madinah dahulu pernah merayakannya sebelum kedatangan Rasulullah. Bila diteliti ternyata ternyata itu adalah Hari Raya terbesarnya orang Persia bangsa Majusi para penyembah api, dikatakan dalam sebagian referensi bahwa pencetus pertamanya adalah salah satu raja-raja mereka yaitu yang bernama Jamsyad.
Ketika Nabi datang ke Madinah beliau mendapati mereka bersenang–senang merayakannya dengan berbagai permainan, Nabi berkata: ‘Apa dua hari ini’, mereka menjawab, ‘Kami biasa bermain-main padanya di masa jahiliyah’, maka Rasulullah bersabda:

إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْر

“Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian dua hari itu dengan yang lebih baik dari keduanya yaitu hari raya Idul Adha dan Idul Fitri. [Shahih, HR Abu Dawud disahihkan oleh asy syaikh al Albani]

Para pensyarah  hadits mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua hari yang sebelumnya mereka rayakan adalah hari Nairuz dan hari Muhrojan [Mir’atul mafatih]
Di samping majusi, ternya orang-orang Yahudi juga punya kebiasaan merayakan awal tahun, sebagian sumber menyebutkan bahwa perayaan awal tahun termasuk Hari Raya Yahudi, mereka menyebutnya dengan Ra’su Haisya yang berarti hari raya di penghujung bulan, kedudukan hari raya ini dalam pandangan mereka semacam kedudukan hari raya Idul Adha bagi muslimin.
Lalu Nashrani mengikuti jejak Yahudi sehingga mereka juga merayakan tahun baru. Dan mereka juga memiliki kayakinan-keyakinan tertentu terkait dengan awal tahun ini. [Bida’ Hauliiyyah]
Tidak menutup kemungkinan masih ada umat-umat lain yang juga merayakan awal tahun atau tahun baru, sebagaimana disebutkan beberapa sumber. Yang jelas, siapa mereka?, tentu, bukan muslimin, bahkan Majusi penyembah api nasrani penyemabah Yesus dan Yahudi penyembah Uzair.

Jadi siapa yang anda ikuti dalam perayaan tahun baru ini?

Lebih dari itu, ternyata perayaan tahun baru ini telah dihapus oleh Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam, bukankah anda ingat hadits di atas?, Nabi menghapus perayaan Nairuz dan Muhrojan dan mengganti dengan idul Fitri dan Adha.
Lalu, kenapa muslimin menghidup-hidupkan sesuatu yang telah dimatikan Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam. Kata Ibnu Taimiyyah, Allah Subhanahuwata’ala mengganti (Abdala) konsekwensi dari kata Abdala (menggati) adalah benar-benarnya terhapus hari raya yang dulu dan digantikan dengan penggatinya, karena tidak bisa berkumpul antara yang menggati dan yang digantikan.
Tapi, kenyataannya justru tetap saja umat ini merayakan tahun baru, melanggar sabda Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam, sungguh benar berita kenabian Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam

“Benar-benar kalian akan mengikuti jalan-jalan orang yang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga bila mereka masuk ke lubang binatang dhob (semacam biawak), maka kalian juga akan memasukinya. Kami berkata: Wahai Rasulullah Yahudi dan nashrani? Beliau berkata: Siapa lagi?.” [shahih, HR al Bukhori Muslim dan yang lain]
Kaum muslimin…
Belum lagi, apa yang mereka lakukan dalam perayaan tahu baru? Bukankan berbagai kemungkaran yang sangat bertolak belakan dengan ajaran agama. Kalau anda dari jenis orang yang pobhi dengan ajaran agama, saya katakan, bukankah dalam acara itu banyak terjadi hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan, abad, sopan santun, kehormatan jiwa dan berbagai kemuliaan-kemualiaan yang lain.
Ket. gambar ini Hanya sekedar Sampel/Contoh Kebiasaan Pemuda Muslim dalam
 memperingati Perayaan Tahun Baru Masehi yang semestinya dihindari
Hampir semua atau semua yang terjadi adalah kerendahan dan kehinaan martabat manusia apalagi martabat muslim. Tentu kita semua, saya dan anda dan mereka, sebenarnya menyadari akan hal itu, lalu kapan kita akan meninggalkannya, mengapa masih saja memeriahkan acara tersebut, tidakkah kita kembali saja kepada kehormatan kita dan kemulian kita serta tentunya ajaran agama kita.
Bersihkan dari bercak-bercak perayaan tahun baru, joget, pentas musik yang identik dengan kerendahan moral, minuman-minuman keras dan obat-obat terlarang, pembauran antara lawan jenis yang merusak moral, sampai pada pesta hura-hura dengan pakaian minim, pamer aurat, pacaran dan perzinaan, apakah kita menginkari terjadinya hal itu? Bahkan ada yang sampai meninggalakan kewajiban shalat subuhnya, Nauzubillah.....bukan kah Easullulllah telah menyebutkan bahwa itu adalah dosa besar,,,
Berbagai sumber berita menyebutkan bahwa penjualan alat kontrasepsi baik kondom atau yang lain meningkat tajam dari tahun ke tahun menjelang perayaan malam tahun baru. Miris, kenyataan yang memperihatinkan, inikah moral bangsa kita, dimana susila dan dimana ajaran agama? Bila anda seorang muslim atau muslimah tidakkan takut dengan ancaman Allah Subhanahuwata’ala , Nabi shallahu alaihi asallam bersabda
إذا ظهر الزنا و الربافي قرية فقد أحلوا بأنفسهم عذاب الله
”Tidaklah nampak pada sebuah daerah zina dan riba melainkan mereka telah menghalalkan adzab Allah untuk diri mereka” 
[Hasan, HR Abu Ya’la, al Hakim dan dihasankan oleh Asy Syaikh al Albani]
Juga, …

لم تظهر الفاحشة في قوم قط حتى يعلنوا بها إلا فشا فيهم الأوجاع التيلم تكن في أسلافهم

Tidaklah tampak pada suatu kaumpun perbuatan keji (zina, homoseks) sehingga mereka menampakkannya melainkan akan menyebar ditengah-tengah mereka penyakit-penyakit yang tidak pernah ada pada umat sebelumnya” 
[Sahih, HR al Baihaqi, disahihkan oleh asy syaikh al albani]

Saudaraku muslim…Saudariku muslimah…Masihkan anda akan menodai diri anda….
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah Subhanahuwata’ala dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya (Yahudi dan Nashrani), kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.[QS :al Hadid:16]
Ingat, liang lahat menunggu kita semua…
Wassalamu alaikum…
Sumber : http://www.salafy.or.id/sebuah-renungan-perayaan-tahun-baru/
Jumat, 27 Desember 2013

APLIKASI PENGOLAHAN NILAI GURU KURIKULUM 2013

Walaupun Perubahan Kurikulum belum sepenuhnya diberlakukan de semua sekolah. Namun, sebaagai seorang pelaku pendidikan kita harus peka dan rensponsif terhadap perubahan tersebut, dari sekarng. Berubahnya Kurikulum Pendidikan telah menuntut kita sebagai siswa maupun guru untuk merubah pula metode belajar dan mengajar kita, dan banyak hal lain yang juga harus dirubah (diperbaiki) supaya lebih baik, termasuk metode penilaian. Hal tersebut tentunya selain memakan biaya, yang tak kalah penting ialah waktu kita juga akan banyak terkuras untuk menyesuaikan dan mengikuti tuntutan perubahan tersebut . hal ini jaga saya rasakan dampaknya dari sekarang ini, oleh karena itu sebagai seorang pelaku pendidikan yang sudah sewajarnya peka terhadap perubahan ini saya mencoba merancang sebuah APLIKASI PENGOLAHAN NILAI GURU KURIKULUM 2013 yang berbasiskan Ms. Excel. sebuah aplikasi yang nantinya dapat temen-temen gunakan dalam proses penialaian siswa. Dengan hanya rutin menginput nilai siswa, aplikasi ini akan memproses dan mengolah nilai tersebut sehingga selesai dan Guru tinggal print hasilnya.

Bagi Teman-Teman Guru yang tertarik dan ingin menggunakan aplikasi ini, silahkan di download secara Gratis di sini. DOWNLOAD APLIKASI PENGOLAHAN NILAI GURU KURIKULUM 2013

Sekian dulu dari saya semoga bermanfaat.!!!

APLIKASI RAPORT KURIKULUM 2013

Bagi temen-temen guru, wali kelas dan waka bagian kurikulum, untuk mempermudah dalam melakukan input data dan pencetakan nilai siswa, sebagai bentuk implementasi kurikulum 2013 disini saya sherkan sofware atau  APLIKASI RAPORT KURIKULUM 2013 beserta mode penilaiannya silahkan bisa di  Download secara gratis untuk dikembangkan di sekolah masing-masing. Semoga Bermanfaat.  Download
Selasa, 24 Desember 2013

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI CPNS KLU TAHUN 2013

TEMEN-TEMEN YANG MAU LIHAT HASIL PENGUMUMAN CPNS KLU TAHUN 2013 SILAHKAN DOWNLOAD DISINI
Jumat, 20 Desember 2013

BAHAN UJI PUBLIK KURIKULUM 2013

Kawan kawan Guru Silahkan di download Bahan Uji Publik Kurikulum 2013 di sini DOWNLOD
Kamis, 19 Desember 2013

PELATIHAN ORGANISASI DAN OUTBOUND OSIS TINGKAT SMA, MA DAN SMK SE-KECAMATAN JANAPRIA


OSIS SMA NEGERI 1 JANAPRIA periode juang 2013-2014
PELOPORI KEGIATAN PELATIHAN ORGANISASI DAN OUTBOUND OSIS TINGKAT SMA, MA DAN SMK SE-KECAMATAN JANAPRIA
 
FOTO Bareng Panitia PMO2 dengan Pembicara dari IKAMAH Janapria
FOTO Bareng Panitia PMO2 dengan Pembicara dari IKAMAH Janapria
         Janapria (18-19 Desember 2013) - Suatu organisasi, termasuk organisasi-organisasi siswa intra sekolah (OSIS), didirikan dengan maksud dan tujuan tertentu. Hal tersebut mengandung makna bahwa semua aktivitas atau kegiatan organisasi yang dijalankan senantiasa diarahkan pada usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Untuk itu, penting rasanya mengetahui prinsip-prinsip dalam mempersiapkan dan mengelola aktifitas atau kegiatan organisasi secara baik, terencana dan terorganisir, supaya dapat menjadikan aktivitas atau kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik pula dan diharapkan dapat mencapai tujuan pendirian Organisasi. Hal inilah yang menjadi landasan awal diadakannya kegiatan Pelatihan Management Organisasi dan Outbound OSIS Tingkat SMA, MA dan SMK Se-Kecamatan Janapria.
Suasana Saat Pengurus OSIS Sedang Menerima Materi Pelatihan
   Kegiatan Pelatihan Management Organisasi dan Outbound (KPMO2) OSIS Tingkat SMA, MA dan SMK Se-Kecamatan Janapria ini di laksanakan oleh OSIS SMA Negeri 1 Janapria dengan dibantu oleh rekan-rekan mahasiswa yang tergabung dalam IKATAN Pemuda dan Mahasiswa (IKAMAH) Kecamatan Janapria. Kegiatan ini dihadiri oleh siswa-siswa Seluruh SMA, MA dan SMK Se-Kecamatan Janapria. Menurut Ketua Panitia, Hendri Aswadi kegitan ini akan dilaksanakan selama dua hari yaitu Rabu dan Kamis tanggal 18 s/d 19 Desember 2013 dan dihadiri oleh 40 orang peserta yang terdiri dari perwakilan OSIS 10 sekolah tingkat SMA, MA dan SMK (Negeri dan Swasta) yang ada di kecamatan Janapria beserta perwakilan organisasi Pramuka dan PMR. 

Kepala SMA Negeri 1 Janapria Saat Membuka Kegiatan PMO2
Kegiatan yang dilaksanakan di salah satu ruangan rapat SMA Negeri 1 Janapria ini dibuka langsung oleh kepala SMA Negeri 1 Janapria, Drs. H. Amrullah, MM. didampingi oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Dalam sambutannya kepala SMA Negeri 1 Janapria menjelaskan alasan pentingnya kegiatan-kegiatan positif seperti ini dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan, khususnya di sekolah-sekolah yang ada di kecamatan Janapria supaya tidak kalah bersaing dengan sekolah-

sekolah di perkotaan, terlebih lagi disaat-saat luang seperti saat ini, ketika siswa sudah tidak lagi aktif melaksanakan KBM setelah selesai melaksanakan ujian semester dan menunggu pembagian raport, haruslah banyak diisi dengan kegiatan-kegiatan positif seperti ini. dalam kesempatan itu beliau juga memberikan motivasi bagi siswa-siswa peserta pelatihan dengan menyampaikan beberapa kesuksesan-kesuksesan yang pernah diraih oleh siswa-siswa SMA Negeri 1 Janapria dibidang organisasi baik yang bersifat lokal maupun skup nasional yang patut dicontoh dan menjadi kembagaan bersama.
Melihat antusisas yang begitu besar baik dari panitia maupun peserta pelatihan, Baiq Larre Ginggit Sekar wangi, siswa yang saat ini sedang menjabat ketua OSIS SMA Negeri 1 Janpria periode juang 2013-3014 ini, dalam sambutannya menyampaikan penghargaan, apresiasi dan rasa terimakasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan juga peserta yang telah hadir dan mensukseskan kegiatan ini. Siswa yang juga saat ini adalah siswa kelas XI IPA ini sangat berharap dapat terus menjalin hubungan silaturrahim dan kerjasama dengan Pengurus OSIS dari sekolah-sekolah lain, bahkan berharap kedepannya tidak hanya SMA Negeri 1 Janapria yang menjadi tuan rumah acara-acara dan even semacam ini, namun juga siap menerima undangan dari sekolah lain, bahkan dalam sambutannya tersebut ia berinisiatif bisa membangun satu program kerja yang bisa dilaksanakan secara bersama dengan cakupan yang lebih luas, baik kegiatan yang sekupnya lokal bahkan nasional.
Dalam kesempatan lain, disampaiakan salah seorang pengajar sekaligus  penggagas berdirinya Ikatan Pemuda dan mahasiswa (IKAMAH) Kecamatan Janapria, Sudirman Haryanto, S.Pd bahwa setelah kegiatan ini selesai diharapkan nantinya peserta mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pengurus OSIS yang baik, sesuai dengan materi yang disampaikan dalam pelatihan manajemen organisas ini, selain itu peserta juga nantinya harus mampu menerapkan manajemen organisasi dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengurus OSIS di sekolah masing-masing sehingga bisa menjalankan roda organisasi, menjalankan tugas secara optimal sesuai dengan program kerja yang telah dispekati bersama dan bisa menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dalam organisasinya dengan bijak.
Adapun materi yang disampaikan dalam pelatihan ini antara lain ialah Manajemen Organisasi-Teamwork, Manajemen Administrasi dan Surat Menyurat Organisasi, Manajemen Rapat, Diskusi dan Sidang, Manajemen Publikasi Organisasi (mempublikasikan organisasi lewat tulisan) dan di sela-sela acara diisi dengan hiburan dan outbound yang di sajikan langsung oleh panitia pelaksana, dalam hal ini OSIS SMA Negeri 1 Janapria selaku tuan rumah.
Ayo terus berjuang dan berkarya, generasi penerus bangsa…!!!

Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi
           OSIS SMA Negeri 1 Janapria,



                 MILA ROSITA ANDRIANI